Jumat, 28 Februari 2014

MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN I
Dosen pengampu: Dr. Sana sintani, M.Th
Disusun Oleh:
Hendrik           :         11.02.11.651
Gris                 :         11.02.11.649
Friska Repsi    :         11.02.11.647
Marisa             :         11.02.11,669
Kelas               :         B
Semester          :         VI

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI
(STAKN) PALANGKARAYA
2013/2014


A.    Pengantar
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories dsb.
Makalah ini membatasi pembahasan metode penelitian kuantitatif pada tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah bagian dari noneksperimental, yaitu deskriptif, historis, dan ex post facto.
Ada beberapa istilah yang sering dirancukan di dalam penelitian. Istilah tersebut adalah pendekatan, ancangan, rencana, desain, metode, dan teknik. Di dalam makalah ini disinggung mengenai perbedaan istilah tersebut untuk didiskusikan dan dicarikan simpulan bersama-sama.











B.     Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Metode Kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini di sebut sebagai metode positivistik karena berlandasan para pilsafat positifisme . Metode ini  sebagai metode ilmiah/scientifik karena telah memenuhi kaidah -kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris,obyektif, terukur,rasional,dan sistematis. Metode  ini juga disebut sebagai metode Discovery, karena degan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode Kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.                  
           

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
              Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
             Penelitian Kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan penomena-penomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik,stuktur dan percobaan terkontrol.
Ada beberapa metode penelitian  yang dapat dimasukan kedalam penelitian kualittif yang bersifat neneksprimental, yaitu Metode: Deskriptif, Survei, eksposfakto, kompramatif, korelasional dan penelitian tindakan.
1.      Penelitian Deskriptif
         Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,yang berlansung pada saat ini atau saat yang lampau.Penelitian Ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka.
         

Penelitian deskriftif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat logitudinal atau sepanjang waktu,dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian logitudinal dalam perkembangan kemampuan  berbahasa meneliti perkembangan tersebut dimulai dari masa bayi sampai dengan adolesen. Dalam penelitian cross sectional,meneliti perkembangan berbahasa pada masing-masing tahap misalkan; masa bayi,anak kecil anak sekolah,remaja dan adolesen dilakukan secara bersamaan.
2.      Penelitian Survai
        Survai(survey) digunakan  untuk mengumpulkan informasi berbentuk oponi dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu . hal ini ada tiga karaktereristik utama dari survai yaitu:
a.       Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikannya beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi.
b.      Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (tertulis/ lisan) dari suatu populasi.
c.       Informasi diperoleh dari sampel bukan dari populasi.
            Tujuan utama dari survai adalah  mengetahui gambaram umum  karakreristik dari populasi . Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebut dalam satu atau lebih variabel,seperti usia,etnis,jenis kelamin,agama dan lain-lain. Survai juga ada yang bersifat logitudinal digunakan untuk mengumpulkan informasi/perubahan yang berlansung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Cross sectional  mengumpulkan informasi dalam suatu priode waktu tertentu yang relatif lebih pendek.



3.      Penelitian Ekspos Fakto
          Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi pelakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian Sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kajian yang telah berlansung atau telah terjadi .
          Penelitian ekspos fakto mirip dengan penelitian ekperimental, tetapi tidak ada pengontrolan variabel, dan biasanya juga tidak ada pra tes . Penelitian ini dapat digunakan dengan baik dengan  menggunakan kelompok pembanding, kelompok pembandingdipilih dengan menggunakan karakteritik yang sama tetapi melakukan kegiatan, program atau mengalami kejadian yang bereda . misalka sejumlah keluarga yang tingkat sosial ekonominya sama, sebagian keluarga pada waktu ibunya hamil sangat memperhatikan kecukupan dan keseimbangan gizi makanan , dan sebagian keluarga yang lain kurang memperhatikan hal tersebut .
4.      Penelitian Komparatif
        Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian inipun tidak ada pengontrolan pariabel, maupun penipulasi/ perlakuan dari peneliti .Penelitian dilakukan secara alamiah, penelitian mengupulkan data dengan menggunakan instumen  yang bersifat mengukur . Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan diantara variabel-variabel yang  diteliti . Penelitian Komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya , selain karna menggunakan instrumen yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok di bandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama.
5.      Penelitian Korelasional
          Penelitian ditujukan untuk  mengetahui hubungan sesuai variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dinyatakan dengan besar nya  koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik .Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat  dri suatu variabel terhadap pariabel lain nya . Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan pada nilai yang tinggi pada variabel lainnya . Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel lain .
6.      Penelitian Tindakan
          Penelitian Tindakan (action research)  merupakan penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan . Penelitian ini di fokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan penelitian tindakan  juga biasa dilakukan dengan meminta bantuan seseorang konsultan atau pakar dari luar. Penelitian tindakan dibentuk sebagai penelitian tindakan kolaboratif  atau collaborative action research (Oja dan sumarjin ,1989,Stinger,1996). Penelitian tindakan kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan hasil, juga bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaksana , sebab enelitian kolaboratif merupakan program pengembangan staf.
C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga metode penelitian kuantitatif memiliki perbedaan jika ditilik dari tujuannya. Perbedaan tersebut tampak sebagai berikut.
1.      Penelitan deskriptif yang biasa juga disebut dengan penelitian survay adalah penelitian yang mencoba Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu
2.      Penelitian historis untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif,dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
3.      Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.



                                  
                                                            DAFTAR PUSTAKA
1.      Kepustakaan : Drs.Sumanto.M.A. , 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan  Pendidikan , Yogyakarta : Andi Offset.
2.      Sugioyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung . Alfabeta 2010
3.      Sukmadina Syaodih Nana, Metode Penelitian Pendidan, Bandung. PT.Remaja Rosdakarya 2012

4.      Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan metode dan pradikma baru . Bandung. PT. Remaja Rosdakarya 2012

MAKALAH TAFSIR PL II : HAGAI 2 : 1-10 Dosen pengampu : Stynie Nova Tombol, S.Si Teol, M.Th Disusun oleh : Kelompok Nama : Hendrik 11.02.11.651 : Eni sulistiawati 11.02.11.642 Kelas : B Semester : V/PAK SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN) PALANGKA RAYA 2012 / 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Hagai berisi tentang kumpulan empat Pidato Hagai. Sebagai nabi, Hagai ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Yehuda pada waktu itu. Adapun maksud inti dari tiap-tiap berita yaitu untuk menggerakkan bangsa Yehuda untuk pekerjaan membangun bait suci kembali. Bait suci dalam Kitab Hagai ini memiliki pesan yang sangat penting dari Tuhan baik dalam konteks zaman dahulu maupun zaman sekarang ini. Untuk itu dalam paper ini penulis akan memberikan keterangan secara deskriptif mengenai kitab Hagai beserta konsep mengenai bait Allah dan memberikan aplikasinya bagi umat Kristen masa kini. II. Kitab Hagai 2.1. Penulis dan Kehidupannya Penulis kitab Hagai adalah nabi Hagai sendiri. Meskipun di dalam Alkitab hanya sedikit sekali informasi yang menerangkan mengenai tokoh penulis tersebut. Sang penulis kitab ini memiliki arti nama “meriah” dan hal tersebut dikarenakan kelahiran Hagai berada pada suatu hari raya keagamaan. Dia mempunyai dua nama jabatan yaitu sebagai nabi (Hag 2:2,11; Ezra 6:14) dan sebagai utusan Tuhan (Hag 1:13). Nabi Hagai ini merupakan nabi yang pertama yang berbicara kepada orang Yahudi yang telah kembali dari pembuangan di Babel. Mengenai kehidupan dari sang nabi ini, dapat dikatakan bahwa dia adalah seorang yang mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Sedangkan di dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi, Hagai termasuk ke dalam orang yang “lemah lembut”, maksudnya adalah dia tidak menyampaikan pesan Tuhan dengan menggebu-gebu atau dengan tuduhan yang berapi-api, melainkan ia memberitahukan Firman Tuhan atau nubuatan dengan cara yang baiasa-biasa saja. sehingga banyak orang menganggap dia sebagai seorang guru daripada seorang nabi Tuhan. Dia juga dianggap sebagai seorang diantara kelompok utama orang-orang buangan yang kembali dari Babel yang berdasarkan dekrit Koresy pada tahun 538/7 SM. 2.3. Latar Belakang Penulisan Kitab Orang-orang Yahudi yang kembali ke Yerusalem yang dipimpin oleh Sesbasar yang bertugas untuk kembali membangun bait Allah. Akan tetapi, ditengah-tengah tugas yang sedang mereka kerjakan tersebut, bangsa-bangsa yang tinggal disekitar orang-orang Yahudi telah membuat mereka kecil hati sehingga pembangunan bait Allah menjadi terhenti untuk jangka waktu yang lama (enam belas tahun). Oleh karena hal itu, Allah mengutus Hagai untuk mendukung semangat orang-orang Yahudi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan tugas pembangunan tersebut. Dan pada akhirnya, di bawah pengajaran Hagai, orang-orang Yahudi dapat menyelesaikan pembangunan Bait suci itu dalam waktu empat tahun. Hagai mendesak orang Yahudi untuk segera menyelesaikan pembangunan bait suci, sehingga dengan demikian dapat untuk memulihkan kembali cara penyembahan mereka yang tradisional. 2.4. Isi Kitab Hagai Secara umum dapat dituliskan bahwa pengajaran yang disampaikan oleh nabi Hagai sudah termasuk di dalam empat nubuatannya, antara lain: 1. Pasal 1:1-11, mengenai nubuat untuk membangun rumah Tuhan. 2. Pasal 2:1-10, mengenai rumah Allah yang megah 3. Pasal 2: 11-19, mengenai pengajaran-pengajaran imam dan berkat yang tersedia di balik pembangunan rumah Tuhan. 4. Pasal 2:20-23, mengenai runtuhnya kerajaan-kerajaan dunia. Mengenai pengajaran tentang Allah, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa poin, antara lain: 1. Tuhan adalah Tuhan semesta alam (Hag 1:2,7,9,14; 2:6-9,11,23). 2. Tuhan adalah Tuhan yang menuntut (Hag1:2,3; 2:10-14) 3. Tuhan mengendalikan keadaan ekonomi (Hag 1:5-11) 4. Tuhan yang menepati janji-janji-Nya (Hag 2:5) 5. Tuhan adalah Tuhan yang hidup (Hag 2:3-9) 6. Tuhan memberkati umat-Nya (Hag 2:10-19) 7. Tuhan memelihara setiap orang (Hag 2:20-23) BAB II PEMBAHASAN Hagai 2 : 1-10 Penulis : Hagai sendiri Tema : Mengenai rumah Allah yang megah Tahun penulisan : 520 SM Tafsiran Kitab Hagai 2 : 1-10 Hagai 2 : 1 Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu. Pesan kedua dari sang nabi diberi tanggal hari ketujuh dari Perayaan Hari Pondok Daun, yaitu perayaan panen terakhir dalam penanggalan Ibrani (bdg. Im. 23:39-44). Perayaan ini ditandai dengan kegembiraan besar (sebagaimana keadaannya sampai sekarang), dan persembahan kurban ucapan syukur jumlahnya lebih banyak pada hari akhir daripada hari-hari lain dalam setahun. Meskipun demikian, dengan panen yang kurang dan permulaan yang lambat dari pembangunan kembali Bait Allah, kontras dengan keadaan-keadaan sebelumnya pasti sangat menyakitkan. Oleh karena itulah dibutuhkan dorongan semangat (bdg. Ezr. 3:12, 13). Iblis sering kali melakukan serangan terhebatnya terhadap manusia tepat setelah mereka dengan tegas memutuskan untuk mengikuti pimpinan TUHAN. Bangsa ini sangat memerlukan dorongan kuat untuk melindungi mereka dari keadaan patah semangat. Dalam pasal pertama, yang dibutuhkan adalah pesan tentang hati nurani dan kemauan dari bangsa yang bersikap acuh tak acuh itu; di sini yang dibutuhkan adalah perkataan yang menghibur dan menggembirakan bagi hati bangsa yang sudah sadar ini. Hag 2:3 - Masih adakah di antara kamu ... ? Seperti tidak ada artinya? Masih adakah di antara kamu ... ? Kata-kata ini ditujukan kepada para pemimpin pemerintahan dan agama serta orang-orang tersisa yang kembali. Allah sedang membandingkan Bait Allah Salomo dengan Bait Allah yang waktu itu sedang dibangun. Melalui Hagai Allah bertanya kepada para pemimpin dan rakyat mengenai berapa banyak dari mereka yang mengingat keagungan bangunan yang pertama. Setelah selang waktu tujuh puluh tahun pembuangan, kemungkinan hanya tinggal sedikit orang yang pernah menyaksikan Bait Allah yang terdahulu. Seperti tidak ada artinya? Alasan munculnya pertanyaan TUHAN ini terdapat pada kisah dalam Ezra 3:8-13. Catatan itu menyatakan bahwa pada saat pendirian Bait Allah yang kedua, para imam mengiringi upacara dengan menyanyikan mazmur dan meniup nafiri. Generasi yang lebih muda, tanpa maksud membandingkan dalam hal ini, bersukaria atas prestasi tersebut. Namun orang yang lebih tua yang telah mengetahui kemegahan Bait Allah yang pertama, menangis secara terbuka karena perbedaan mencolok antara kedua tempat suci. Hagai mengarahkan pertanyaan tersebut kepada kelompok kedua. Dari sudut pandang Allah, hanya ada satu rumah TUHAN di Yerusalem, baik yang dibangun oleh Salomo, Zerubabel, atau yang kemudian dibangun oleh Herodes. Oleh karena itu, Allah menyebut 'bangunan Salomo sebagai "Rumah ini dalam kemegahannya semula." Pikiran-pikiran Allah bukanlah pikiran-pikiran manusia, dan penilaian-Nya dibuat berdasarkan hal-hal yang mutlak. Hag 2:4 – Kuatkanlah Kuatkanlah. Dalam tiga kali ucapan sama yang ditujukan kepada raja, imam besar, dan seluruh rakyat itu TUHAN menyuruh semuanya untuk kuat. Allah, yang mula-mula telah menarik perbedaan yang jelas antara bangunan-bangunan itu, sekarang memberikan kepada bangsa itu dasar-dasar rohani bagi pelaksanaan tugas mereka. Tujuan-Nya dalam menyatakan perbedaan tersebut bukan untuk mengecilkan hati mereka, melainkan lebih untuk membawa mereka kepada kesadaran tentang pentingnya pekerjaan itu, tentang ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikannya dengan kekuatan mereka sendiri, dan tentang perlunya bersandar pada Dia yang serba mencukupi. TUHAN adalah kekuatan mereka. Sekali lagi, perkataan yang meringankan diberikan bahwa kehadiran TUHAN akan merupakan bagian tetap mereka. Hag 2:5 - Janji yang telah Kuikat dengan kamu Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu Janji yang telah Kuikat dengan kamu. Bila ada negara di dunia ini yang bisa memiliki kepastian mengenai sifat Tuhan yang dapat dipercaya berkenaan dengan janji-janji-Nya, itulah Israel. Dia telah mengikat janji (harf., memotong perjanjian, berbicara tentang korban-korban - yang dipotong dua untuk mengesahkan sebuah perjanjian; bdg. Kej. 15:10) untuk masuk dalam sebuah hubungan yang permanen dengan bani Israel ketika mereka meninggalkan Mesir. Pandangan tertuju kepada perjanjian di atas Gunung Sinai (bdg. Kel. 19:5; khususnya 33:12-14). Karena Allah sudah setia pada janji-Nya itu sepanjang abad-abad yang lampau dalam sejarah Israel, Dia pasti dapat diandalkan untuk tetap menjunjung tinggi janji-Nya kepada orang-orang yang hidup sezaman dengan Nabi Hagai. Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Untuk menjamin kebenaran janji itu maka Roh Tuhan tinggal di tengah-tengah mereka. Tuhan tidak meninggalkan mereka, walaupun Dia sangat tidak senang pada sikap acuh tak acuh mereka terhadap kasih-Nya dan perintah-perintah-Nya. Mereka sama sekali tidak perlu takut. Hag 2:6 - Sedikit waktu lagi // Aku akan menggoncangkan langit Sedikit waktu lagi. Ungkapan yang tidak jelas ini barangkali berarti bahwa hanya dalam waktu singkat peristiwa-peristiwa yang dinyatakan tersebut akan terjadi. Aku akan menggoncangkan langit. Ayat ini dan tiga ayat setelahnya dengan jelas menyatakan pemikiran mengenai Mesias (lih. juga Yes. 61:1-3; Dan. 9:24-27; Za. 9:9, 10). Di sini pesan nabi memadukan rincian tentang kedatangan pertama dan kedatangan kedua Kristus, sebagaimana yang sering diberikan dalam nubuatan-nubuatan PL yang lain. Prediksi mengenai bergoncangnya langit, bumi, laut, dan daratan tentu bukan sekadar peragaan luar biasa tentang kemahakuasaan Allah atas alam semesta; keseluruhan suasana dari nubuatan ini membawa pembaca kepada zaman wahyu. Di sini Allah sekali lagi terlihat campur tangan secara bijaksana dan secara nyata dalam urusan manusia. Hubungan pemikiran apakah yang mungkin ada antara pernyataan dalam ayat ini dengan yang dalam ayat 5? Nabi mendorong bangsa Yahudi untuk melaksanakan pekerjaan membangun Bait Allah dengan segenap ketekunan, sebab, katanya meyakinkan mereka, Allah mereka, Tuhan atas segala bangsa, tidak lama lagi akan menyatakan kuasa-Nya yang dahsyat demi Israel. Dia akan menggoncangkan alam semesta dan merobohkan kerajaan-kerajaan di dunia yang bersifat terbatas, dengan maksud untuk mendirikan kerajaan terakhir dan final di muka bumi, yaitu kerajaan Putra terkasih Allah. Hag 2:7 - Aku akan menggoncangkan segala bangsa // Kepunyaan segala bangsa datang mengalir // Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan Aku akan menggoncangkan segala bangsa. Prediksi ini menunjuk pada pemberontakan dan pergolakan di kerajaan Persia dan Yunani. Tidak seorang pun dapat secara masuk akal menyangkal bahwa pemerintahan-pemerintahan ini digoncangkan pada masa lampau. Akan tetapi, membaca secara teliti nubuat-nubuat dalam Alkitab akan meyakinkan siswa yang tak berprasangka bahwa peristiwa-peristiwa itu. hanya merupakan langkah persiapan dalam proses di mana Allah akan mengeluarkan kerajaan-kerajaan tersebut dari dunia, untuk menggantikan mereka dengan pemerintahan yang adil oleh Mesias Israel dan Penebus dunia (lih. Ibr. 12:26,27; Why. 11:15). Kepunyaan segala bangsa datang mengalir. Para penerjemah belum sependapat dalam menerjemahkan empat kata Ibrani dari bagian ayat ini. LXX menerjemahkannya, barang-barang pilihan dari segala bangsa akan datang. ASV lebih suka menerjemahkannya dengan barang-barang berharga dari segala bangsa, dengan bacaan di pinggir barang-barang yang diinginkan (Ibr. keinginan) segala bangsa akan datang. Yang lainnya berpendapat: Bangsa-bangsa lain akan datang dengan barang-barang sangat indah milik mereka, atau harta berharga milik bangsa kafir. Arti apa yang hendak diberikan pada bagian ini bila terjemahan-terjemahan ini diikuti? Kurang megahnya dekorasi luar Bait Allah Zerubabel akan lebih dari sekadar tertutupi oleh pemberian-pemberian berharga yang akan diserahkan oleh segala bangsa untuk menjadikan Bait Allah sesuatu yang indah dan mulia. Tentu saja, penghargaan-penghargaan seperti itu bagi Tuhan akan diberikan karena penghormatan yang benar kepada-Nya. Untuk mendukung penafsiran ini disebutkan bahwa itu merupakan penafsiran terbaik untuk pemakaian subyek tunggal feminin dan kata kerja jamak. Meskipun demikian, harus diingat bahwa sejak masa-masa awal, sebagian besar penafsir Kristen mengikuti tradisi Yahudi waktu mengacu pada ayat mengenai kedatangan Mesias Israel. Tampaknya jelas bagi para penafsir ini bahwa kerinduan yang dimiliki oleh segala bangsa pada umumnya pasti adalah kerinduan mereka akan Sang Pelepas, entah mereka menyadari atau tidak tentang sifat keinginan mereka atau identitas penggenapannya yang sebenarnya dalam Tuhan Yesus Kristus. Lagi pula, dalam bahasa Ibrani, kata benda abstrak yang sering dipakai, bukan kata yang memiliki arti konkret; jadi penyebutan Mesias tidak secara otomatis dikesampingkan berdasarkan pertimbangan bahasa. Pemakaian kata kerja jamak tidak berlawanan dengan penafsiran mengenai Mesias, sebab terdapat contoh-contoh di mana kata kerjanya selaras dengan kata benda yang kedua dari dua kata benda. Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan. Adalah menarik bahwa semua tempat di dunia yang merupakan tempat kediaman Allah yang bersifat tak terbatas itu dipenuhi dengan kemuliaan (lih. Kel. 40:35 untuk Kemah Pertemuan Musa; I Raj. 8:10, 11; II Taw. 5:13, 14 untuk Bait Suci Salomo). Bait Allah Zerubabel masih akan dipenuhi kemuliaan dengan kehadiran Allah Anak yang menjelma (Yoh. 1:14), belum lagi kemuliaan dari Adven Kedua (Mal. 3:1). TUHAN memberitahukan sebelumnya bahwa bangsa-bangsa akan digoncangkan (bukan ditebus). Penggoncangan tersebut berawal pada persiapan kedatangan pertama dan akan disempurnakan pada penampakan kedua (Dan. 2:35,44; Mat. 21:44). Karena itu, Allah akan memenuhi rumah-Nya, Bait Allah yang akan datang, dengan kemuliaan yang tidak pernah ada sebelumnya. Hag 2:8 - Kepunyaan-Kulah perak Kepunyaan-Kulah perak. Agar orang-orang yang tersisa tidak terus bertambah cemas tentang kekurangan logam berharga dalam perbaikan Bait Allah, TUHAN menunjukkan persediaan-Nya yang tidak ada habis-habisnya. Telah diperkirakan bahwa dalam Bait Allah Salomo, emas seharga sekitar dua puluh juta dolar dipakai untuk melapisi ruang yang paling dalam dari tempat suci. Tetapi apakah yang dapat menandingi persediaan Oknum yang memiliki segalanya? (Mzm. 50:12). Ya, lebih dari itu, Allah akan membuatnya indah pada waktu kedatangan Anak-Nya. Orang-orang buangan yang miskin hanya memiliki sedikit yang mereka pakai untuk menghiasi Bait Suci, namun Allah meyakinkan mereka bahwa Dia akan menyediakan kekurangannya. Hag 2:9 - Kemegahannya yang kemudian // Di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera Kemegahannya yang kemudian. Pengertiannya adalah bahwa kemegahan yang kemudian dari bait itu akan melampaui semua kemegahan sebelumnya. Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa dalam Kitab Suci, Bait Allah di Yerusalem dipahami sebagai sebuah kesatuan yang hadir dengan bentuk-bentuk yang berbeda dalam periode-periode sejarah yang berbeda. Kehadiran Kristus akan memberikan kemuliaan pada Bait Allah yang kedua yang tidak pernah dialami oleh Bait Allah yang pertama. Pandangan yang diberikan selama ini adalah bahwa kemuliaan yang belakangan memiliki kaitan dengan kemuliaan masa Milenial Bait Allah itu yang terdapat dalam Yehezkiel, pasal 40 sampai 48. Karena terdapat kesinambungan dari berbagai Bait Allah dari zaman yang berbeda, pendapat ini tidak dapat diabaikan. Walaupun Bait Allah Zerubabel telah dilenyapkan sampai pada dasarnya oleh Herodes ketika dia merenovasinya, Bait Allah Zerubabel tetap dianggap sebagai Bait Allah kedua. Demikianlah Bait Allah itu disebut oleh seluruh penguasa Yahudi. Di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera. Kristus menyempurnakan dasar bagi damai sejahtera rohani (Kol. 1:20). Dia memberi damai sejahtera di hati dan pikiran kepada orang-orang percaya saat ini (Rm. 5:1; Flp. 4:7). Namun pada akhirnya, Dia akan membawa damai sejahtera kepada dunia sebagai Raja Damai (Yes. 9:6, 7). Jadi, lebih dari cukup jawaban Allah ini bagi penampilan yang kurang mengesankan dalam ayat 3. Tuhan selalu menyediakan yang terbaik pada akhirnya. Hanya mata iman yang mampu melihatnya. Hag 2:10 - Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan. Pesan keempat dari nubuatan Hagai diberikan dua bulan setelah pesan yang sebelumnya. Pada bulan yang kesembilan barulah hujan awal dapat diharapkan untuk mengairi tanaman yang baru. Setelah mengalami kekurangan dan kekecewaan pada periode sebelum ini, bangsa itu tentu secara khusus akan memperhatikan produksi dalam tahun yang berikut. Selama periode ketidaktaatan mereka sebelumnya, mereka telah dihukum atas hal-hal yang bersifat sementara. Akankah ada perubahan sekarang setelah mereka mematuhi perintah Allah melalui Hagai? Pertanyaan inilah yang sekarang dijawab oleh sang nabi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pusat dari teologi Hagai ini sebenarnya berada pada bait suci. Pada waktu itu (dengan situasi yang terjadi pada orang-orang Yahudi), membangun bait Allah ini mempuyai peranan yang lebih penting daripada membangun sebuah istana karena menggambarkan mengenai tempat kehadiran Allah di bumi. Meskipun pembangunan bait Allah ini tidak sehebat bait suci yang pertama tetapi kemegahannya akan melebihi daripada bait suci yang pertama (fasal 2:10) karena digunakan sebagai tempat untuk melayani Allah. Tentang janji Allah terhadap diselesaikannya bait suci tersebut adalah mengenai berkat yang akan Allah berikan kepada orang-orang Yahudi, sedangkan mengenai janji damai sejahtera yang dijanjikan oleh Allah yang terdapat dalam nubuatan ini adalah akan digenapi melalui kedatangan Kristus. Allah menginginkan kehidupan umat-Nya berpusat kepada-Nya. Karena pada zaman PL Bait Suci merupakan lambang kehadiran dan perkenan Allah, maka Allah memerintahkan pembangunan Bait Suci menjadi prioritas utama mereka. Dengan demikian Allah mengajarkan orang Yahudi, dan umat-Nya di segala zaman, bahwa Allah harus menjadi yang paling utama di atas segalanya dan dengan demikianlah Ia akan berkenan kepada mereka dan memberkati mereka. B. Penerapan Bagaimanakah kita dapat menarik pelajaran yang relevan untuk orang Kristen masa kini? Ada dua hal yang dapat ditarik pelajaran dari kitab Hagai ini berkenaan dengan pembangunan bait suci. 1. Pembangunan rumah Allah tidak hanya dimaksudkan untuk menyediakan pusat ibadat bagi agama Yahudi. Kitab Hagai memperlihatkan bahwa pembangunan itu dihubungkan dengan janji tentang Penebus yang akan datang. Pembangunan kembali Rumah Allah menujukkan bahwa Allah tidak melupakan keselamatan yang dijanjikan-Nya. 2. Disamping pengharapan tentang Mesianis, yang paling penting sekali adalah agar orang Kristen mampu medudukkan Allah ditempat yang pertama di dalam hidupnya. Prinsip yang diuraikan oleh Allah ini sudah jelas. Bahkan Yesus pernah berkata dengan begitu jelas “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Orang Kristen seharusnya tidak egois dengan mengutamakan kepentingan sendiri. DAFTAR PUSTKA , Tafsiran Alkitab Masa Kini 2, Ayub-Maleakhi. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2004. C. Hassel Bullock, Kitab Nabi-Nabi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2002. Dwi Maria, Diktat Mata Kuliah Tafsir PL III : Nabi-nabi – Hagai. John Balchin, Intisari AlkitabPerjanjian Lama. Jakarta: Persekutuan pembaca Alkitab, 2000. W.S. Lasor, Pengatar Perjanjian Lama 2. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.

makalah perjanjian lama kitab hagai

MAKALAH
TAFSIR PL II : HAGAI 2 : 1-10
Dosen pengampu : Stynie Nova Tombol, S.Si Teol, M.Th






Disusun oleh  : Kelompok
Nama               : Hendrik                     11.02.11.651
: Eni sulistiawati          11.02.11.642
Kelas               : B
Semester          : V/PAK

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI
(STAKN)
PALANGKA RAYA
2012 / 2013




      BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Kitab Hagai berisi tentang kumpulan empat Pidato Hagai. Sebagai nabi, Hagai ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Yehuda pada waktu itu. Adapun maksud inti dari tiap-tiap berita yaitu untuk menggerakkan bangsa Yehuda untuk pekerjaan membangun bait suci kembali.
Bait suci dalam Kitab Hagai ini memiliki pesan yang sangat penting dari Tuhan baik dalam konteks zaman dahulu maupun zaman sekarang ini. Untuk itu dalam paper ini penulis akan memberikan keterangan secara deskriptif mengenai kitab Hagai beserta konsep mengenai bait Allah dan memberikan aplikasinya bagi umat Kristen masa kini.

II.    Kitab Hagai
2.1. Penulis dan Kehidupannya
Penulis kitab Hagai adalah nabi Hagai sendiri. Meskipun di dalam Alkitab hanya sedikit sekali informasi yang menerangkan mengenai tokoh penulis tersebut. Sang penulis kitab ini memiliki arti nama “meriah” dan hal tersebut dikarenakan kelahiran Hagai berada pada suatu hari raya keagamaan. Dia mempunyai dua nama jabatan yaitu sebagai nabi (Hag 2:2,11; Ezra 6:14) dan sebagai utusan Tuhan (Hag 1:13). Nabi Hagai ini merupakan nabi yang pertama yang berbicara kepada orang Yahudi yang telah kembali dari pembuangan di Babel. Mengenai kehidupan dari sang nabi ini, dapat dikatakan bahwa dia adalah seorang yang mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Sedangkan di dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi, Hagai termasuk ke dalam orang yang “lemah lembut”, maksudnya adalah dia tidak menyampaikan pesan Tuhan dengan menggebu-gebu atau dengan tuduhan yang berapi-api, melainkan ia memberitahukan Firman Tuhan atau nubuatan dengan cara yang baiasa-biasa saja. sehingga banyak orang menganggap dia sebagai seorang guru daripada seorang nabi Tuhan. Dia juga dianggap sebagai seorang diantara kelompok utama orang-orang buangan yang kembali dari Babel yang berdasarkan dekrit Koresy pada tahun 538/7 SM.
2.3. Latar Belakang Penulisan Kitab
Orang-orang Yahudi yang kembali ke Yerusalem yang dipimpin oleh Sesbasar yang bertugas untuk kembali membangun bait Allah. Akan tetapi, ditengah-tengah tugas yang sedang mereka kerjakan tersebut, bangsa-bangsa yang tinggal disekitar orang-orang Yahudi telah membuat mereka kecil hati sehingga pembangunan bait Allah menjadi terhenti untuk jangka waktu yang lama (enam belas tahun). Oleh karena hal itu, Allah mengutus Hagai untuk mendukung semangat orang-orang Yahudi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan tugas pembangunan tersebut. Dan pada akhirnya, di bawah pengajaran Hagai, orang-orang Yahudi dapat menyelesaikan pembangunan Bait suci itu dalam waktu empat tahun.
Hagai mendesak orang Yahudi untuk segera menyelesaikan pembangunan bait suci, sehingga dengan demikian dapat untuk memulihkan kembali cara penyembahan mereka yang tradisional.
2.4. Isi Kitab Hagai
Secara umum dapat dituliskan bahwa pengajaran yang disampaikan oleh nabi Hagai sudah termasuk di dalam empat nubuatannya, antara lain:
  1. Pasal 1:1-11, mengenai nubuat untuk membangun rumah Tuhan.
  2. Pasal 2:1-10, mengenai rumah Allah yang megah
  3. Pasal 2: 11-19, mengenai pengajaran-pengajaran imam dan berkat yang tersedia di balik pembangunan rumah Tuhan.
  4. Pasal 2:20-23, mengenai runtuhnya kerajaan-kerajaan dunia.
Mengenai pengajaran tentang Allah, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa poin, antara lain:
  1. Tuhan adalah Tuhan semesta alam (Hag 1:2,7,9,14; 2:6-9,11,23).
  2. Tuhan adalah Tuhan yang menuntut (Hag1:2,3; 2:10-14)
  3. Tuhan mengendalikan keadaan ekonomi (Hag 1:5-11)
  4. Tuhan yang menepati janji-janji-Nya (Hag 2:5)
  5. Tuhan adalah Tuhan yang hidup (Hag 2:3-9)
  6. Tuhan memberkati umat-Nya (Hag 2:10-19)
  7. Tuhan memelihara setiap orang (Hag 2:20-23)
      BAB II
PEMBAHASAN
Hagai 2 : 1-10
Penulis                         : Hagai sendiri
Tema                           : Mengenai rumah Allah yang megah
Tahun penulisan          : 520 SM
Tafsiran Kitab Hagai 2 : 1-10
Hagai 2 : 1 Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu
Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu. Pesan kedua dari sang nabi diberi tanggal hari ketujuh dari Perayaan Hari Pondok Daun, yaitu perayaan panen terakhir dalam penanggalan Ibrani (bdg. Im. 23:39-44). Perayaan ini ditandai dengan kegembiraan besar (sebagaimana keadaannya sampai sekarang), dan persembahan kurban ucapan syukur jumlahnya lebih banyak pada hari akhir daripada hari-hari lain dalam setahun. Meskipun demikian, dengan panen yang kurang dan permulaan yang lambat dari pembangunan kembali Bait Allah, kontras dengan keadaan-keadaan sebelumnya pasti sangat menyakitkan. Oleh karena itulah dibutuhkan dorongan semangat (bdg. Ezr. 3:12, 13). Iblis sering kali melakukan serangan terhebatnya terhadap manusia tepat setelah mereka dengan tegas memutuskan untuk mengikuti pimpinan TUHAN. Bangsa ini sangat memerlukan dorongan kuat untuk melindungi mereka dari keadaan patah semangat. Dalam pasal pertama, yang dibutuhkan adalah pesan tentang hati nurani dan kemauan dari bangsa yang bersikap acuh tak acuh itu; di sini yang dibutuhkan adalah perkataan yang menghibur dan menggembirakan bagi hati bangsa yang sudah sadar ini.




 Hag 2:3 - Masih adakah di antara kamu ... ? Seperti tidak ada artinya?
Masih adakah di antara kamu ... ? Kata-kata ini ditujukan kepada para pemimpin pemerintahan dan agama serta orang-orang tersisa yang kembali. Allah sedang membandingkan Bait Allah Salomo dengan Bait Allah yang waktu itu sedang dibangun. Melalui Hagai Allah bertanya kepada para pemimpin dan rakyat mengenai berapa banyak dari mereka yang mengingat keagungan bangunan yang pertama. Setelah selang waktu tujuh puluh tahun pembuangan, kemungkinan hanya tinggal sedikit orang yang pernah menyaksikan Bait Allah yang terdahulu. Seperti tidak ada artinya? Alasan munculnya pertanyaan TUHAN ini terdapat pada kisah dalam Ezra 3:8-13. Catatan itu menyatakan bahwa pada saat pendirian Bait Allah yang kedua, para imam mengiringi upacara dengan menyanyikan mazmur dan meniup nafiri. Generasi yang lebih muda, tanpa maksud membandingkan dalam hal ini, bersukaria atas prestasi tersebut. Namun orang yang lebih tua yang telah mengetahui kemegahan Bait Allah yang pertama, menangis secara terbuka karena perbedaan mencolok antara kedua tempat suci. Hagai mengarahkan pertanyaan tersebut kepada kelompok kedua. Dari sudut pandang Allah, hanya ada satu rumah TUHAN di Yerusalem, baik yang dibangun oleh Salomo, Zerubabel, atau yang kemudian dibangun oleh Herodes. Oleh karena itu, Allah menyebut 'bangunan Salomo sebagai "Rumah ini dalam kemegahannya semula." Pikiran-pikiran Allah bukanlah pikiran-pikiran manusia, dan penilaian-Nya dibuat berdasarkan hal-hal yang mutlak.
Hag 2:4 – Kuatkanlah
Kuatkanlah. Dalam tiga kali ucapan sama yang ditujukan kepada raja, imam besar, dan seluruh rakyat itu TUHAN menyuruh semuanya untuk kuat. Allah, yang mula-mula telah menarik perbedaan yang jelas antara bangunan-bangunan itu, sekarang memberikan kepada bangsa itu dasar-dasar rohani bagi pelaksanaan tugas mereka. Tujuan-Nya dalam menyatakan perbedaan tersebut bukan untuk mengecilkan hati mereka, melainkan lebih untuk membawa mereka kepada kesadaran tentang pentingnya pekerjaan itu, tentang ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikannya dengan kekuatan mereka sendiri, dan tentang perlunya bersandar pada Dia yang serba mencukupi. TUHAN adalah kekuatan mereka. Sekali lagi, perkataan yang meringankan diberikan bahwa kehadiran TUHAN akan merupakan bagian tetap mereka.

Hag 2:5 - Janji yang telah Kuikat dengan kamu Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu
Janji yang telah Kuikat dengan kamu. Bila ada negara di dunia ini yang bisa memiliki kepastian mengenai sifat Tuhan yang dapat dipercaya berkenaan dengan janji-janji-Nya, itulah Israel. Dia telah mengikat janji (harf., memotong perjanjian, berbicara tentang korban-korban - yang dipotong dua untuk mengesahkan sebuah perjanjian; bdg. Kej. 15:10) untuk masuk dalam sebuah hubungan yang permanen dengan bani Israel ketika mereka meninggalkan Mesir. Pandangan tertuju kepada perjanjian di atas Gunung Sinai (bdg. Kel. 19:5; khususnya 33:12-14). Karena Allah sudah setia pada janji-Nya itu sepanjang abad-abad yang lampau dalam sejarah Israel, Dia pasti dapat diandalkan untuk tetap menjunjung tinggi janji-Nya kepada orang-orang yang hidup sezaman dengan Nabi Hagai. Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Untuk menjamin kebenaran janji itu maka Roh Tuhan tinggal di tengah-tengah mereka. Tuhan tidak meninggalkan mereka, walaupun Dia sangat tidak senang pada sikap acuh tak acuh mereka terhadap kasih-Nya dan perintah-perintah-Nya. Mereka sama sekali tidak perlu takut.
Hag 2:6 - Sedikit waktu lagi // Aku akan menggoncangkan langit
Sedikit waktu lagi. Ungkapan yang tidak jelas ini barangkali berarti bahwa hanya dalam waktu singkat peristiwa-peristiwa yang dinyatakan tersebut akan terjadi. Aku akan menggoncangkan langit. Ayat ini dan tiga ayat setelahnya dengan jelas menyatakan pemikiran mengenai Mesias (lih. juga Yes. 61:1-3; Dan. 9:24-27; Za. 9:9, 10). Di sini pesan nabi memadukan rincian tentang kedatangan pertama dan kedatangan kedua Kristus, sebagaimana yang sering diberikan dalam nubuatan-nubuatan PL yang lain. Prediksi mengenai bergoncangnya langit, bumi, laut, dan daratan tentu bukan sekadar peragaan luar biasa tentang kemahakuasaan Allah atas alam semesta; keseluruhan suasana dari nubuatan ini membawa pembaca kepada zaman wahyu. Di sini Allah sekali lagi terlihat campur tangan secara bijaksana dan secara nyata dalam urusan manusia. Hubungan pemikiran apakah yang mungkin ada antara pernyataan dalam ayat ini dengan yang dalam ayat 5? Nabi mendorong bangsa Yahudi untuk melaksanakan pekerjaan membangun Bait Allah dengan segenap ketekunan, sebab, katanya meyakinkan mereka, Allah mereka, Tuhan atas segala bangsa, tidak lama lagi akan menyatakan kuasa-Nya yang dahsyat demi Israel. Dia akan menggoncangkan alam semesta dan merobohkan kerajaan-kerajaan di dunia yang bersifat terbatas, dengan maksud untuk mendirikan kerajaan terakhir dan final di muka bumi, yaitu kerajaan Putra terkasih Allah.

Hag 2:7 - Aku akan menggoncangkan segala bangsa // Kepunyaan segala bangsa datang mengalir // Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan
Aku akan menggoncangkan segala bangsa. Prediksi ini menunjuk pada pemberontakan dan pergolakan di kerajaan Persia dan Yunani. Tidak seorang pun dapat secara masuk akal menyangkal bahwa pemerintahan-pemerintahan ini digoncangkan pada masa lampau. Akan tetapi, membaca secara teliti nubuat-nubuat dalam Alkitab akan meyakinkan siswa yang tak berprasangka bahwa peristiwa-peristiwa itu. hanya merupakan langkah persiapan dalam proses di mana Allah akan mengeluarkan kerajaan-kerajaan tersebut dari dunia, untuk menggantikan mereka dengan pemerintahan yang adil oleh Mesias Israel dan Penebus dunia (lih. Ibr. 12:26,27; Why. 11:15). Kepunyaan segala bangsa datang mengalir. Para penerjemah belum sependapat dalam menerjemahkan empat kata Ibrani dari bagian ayat ini. LXX menerjemahkannya, barang-barang pilihan dari segala bangsa akan datang. ASV lebih suka menerjemahkannya dengan barang-barang berharga dari segala bangsa, dengan bacaan di pinggir barang-barang yang diinginkan (Ibr. keinginan) segala bangsa akan datang. Yang lainnya berpendapat: Bangsa-bangsa lain akan datang dengan barang-barang sangat indah milik mereka, atau harta berharga milik bangsa kafir. Arti apa yang hendak diberikan pada bagian ini bila terjemahan-terjemahan ini diikuti? Kurang megahnya dekorasi luar Bait Allah Zerubabel akan lebih dari sekadar tertutupi oleh pemberian-pemberian berharga yang akan diserahkan oleh segala bangsa untuk menjadikan Bait Allah sesuatu yang indah dan mulia. Tentu saja, penghargaan-penghargaan seperti itu bagi Tuhan akan diberikan karena penghormatan yang benar kepada-Nya. Untuk mendukung penafsiran ini disebutkan bahwa itu merupakan penafsiran terbaik untuk pemakaian subyek tunggal feminin dan kata kerja jamak.
Meskipun demikian, harus diingat bahwa sejak masa-masa awal, sebagian besar penafsir Kristen mengikuti tradisi Yahudi waktu mengacu pada ayat mengenai kedatangan Mesias Israel. Tampaknya jelas bagi para penafsir ini bahwa kerinduan yang dimiliki oleh segala bangsa pada umumnya pasti adalah kerinduan mereka akan Sang Pelepas, entah mereka menyadari atau tidak tentang sifat keinginan mereka atau identitas penggenapannya yang sebenarnya dalam Tuhan Yesus Kristus. Lagi pula, dalam bahasa Ibrani, kata benda abstrak yang sering dipakai, bukan kata yang memiliki arti konkret; jadi penyebutan Mesias tidak secara otomatis dikesampingkan berdasarkan pertimbangan bahasa. Pemakaian kata kerja jamak tidak berlawanan dengan penafsiran mengenai Mesias, sebab terdapat contoh-contoh di mana kata kerjanya selaras dengan kata benda yang kedua dari dua kata benda.
Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan. Adalah menarik bahwa semua tempat di dunia yang merupakan tempat kediaman Allah yang bersifat tak terbatas itu dipenuhi dengan kemuliaan (lih. Kel. 40:35 untuk Kemah Pertemuan Musa; I Raj. 8:10, 11; II Taw. 5:13, 14 untuk Bait Suci Salomo). Bait Allah Zerubabel masih akan dipenuhi kemuliaan dengan kehadiran Allah Anak yang menjelma (Yoh. 1:14), belum lagi kemuliaan dari Adven Kedua (Mal. 3:1). TUHAN memberitahukan sebelumnya bahwa bangsa-bangsa akan digoncangkan (bukan ditebus). Penggoncangan tersebut berawal pada persiapan kedatangan pertama dan akan disempurnakan pada penampakan kedua (Dan. 2:35,44; Mat. 21:44). Karena itu, Allah akan memenuhi rumah-Nya, Bait Allah yang akan datang, dengan kemuliaan yang tidak pernah ada sebelumnya.

Hag 2:8 - Kepunyaan-Kulah perak
Kepunyaan-Kulah perak. Agar orang-orang yang tersisa tidak terus bertambah cemas tentang kekurangan logam berharga dalam perbaikan Bait Allah, TUHAN menunjukkan persediaan-Nya yang tidak ada habis-habisnya. Telah diperkirakan bahwa dalam Bait Allah Salomo, emas seharga sekitar dua puluh juta dolar dipakai untuk melapisi ruang yang paling dalam dari tempat suci. Tetapi apakah yang dapat menandingi persediaan Oknum yang memiliki segalanya? (Mzm. 50:12). Ya, lebih dari itu, Allah akan membuatnya indah pada waktu kedatangan Anak-Nya. Orang-orang buangan yang miskin hanya memiliki sedikit yang mereka pakai untuk menghiasi Bait Suci, namun Allah meyakinkan mereka bahwa Dia akan menyediakan kekurangannya.




Hag 2:9 - Kemegahannya yang kemudian // Di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera
Kemegahannya yang kemudian. Pengertiannya adalah bahwa kemegahan yang kemudian dari bait itu akan melampaui semua kemegahan sebelumnya. Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa dalam Kitab Suci, Bait Allah di Yerusalem dipahami sebagai sebuah kesatuan yang hadir dengan bentuk-bentuk yang berbeda dalam periode-periode sejarah yang berbeda. Kehadiran Kristus akan memberikan kemuliaan pada Bait Allah yang kedua yang tidak pernah dialami oleh Bait Allah yang pertama. Pandangan yang diberikan selama ini adalah bahwa kemuliaan yang belakangan memiliki kaitan dengan kemuliaan masa Milenial Bait Allah itu yang terdapat dalam Yehezkiel, pasal 40 sampai 48. Karena terdapat kesinambungan dari berbagai Bait Allah dari zaman yang berbeda, pendapat ini tidak dapat diabaikan. Walaupun Bait Allah Zerubabel telah dilenyapkan sampai pada dasarnya oleh Herodes ketika dia merenovasinya, Bait Allah Zerubabel tetap dianggap sebagai Bait Allah kedua. Demikianlah Bait Allah itu disebut oleh seluruh penguasa Yahudi. Di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera. Kristus menyempurnakan dasar bagi damai sejahtera rohani (Kol. 1:20). Dia memberi damai sejahtera di hati dan pikiran kepada orang-orang percaya saat ini (Rm. 5:1; Flp. 4:7). Namun pada akhirnya, Dia akan membawa damai sejahtera kepada dunia sebagai Raja Damai (Yes. 9:6, 7). Jadi, lebih dari cukup jawaban Allah ini bagi penampilan yang kurang mengesankan dalam ayat 3. Tuhan selalu menyediakan yang terbaik pada akhirnya. Hanya mata iman yang mampu melihatnya.


Hag 2:10 - Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan
Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan. Pesan keempat dari nubuatan Hagai diberikan dua bulan setelah pesan yang sebelumnya. Pada bulan yang kesembilan barulah hujan awal dapat diharapkan untuk mengairi tanaman yang baru. Setelah mengalami kekurangan dan kekecewaan pada periode sebelum ini, bangsa itu tentu secara khusus akan memperhatikan produksi dalam tahun yang berikut. Selama periode ketidaktaatan mereka sebelumnya, mereka telah dihukum atas hal-hal yang bersifat sementara. Akankah ada perubahan sekarang setelah mereka mematuhi perintah Allah melalui Hagai? Pertanyaan inilah yang sekarang dijawab oleh sang nabi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pusat dari teologi Hagai ini sebenarnya berada pada bait suci. Pada waktu itu (dengan situasi yang terjadi pada orang-orang Yahudi), membangun bait Allah ini mempuyai peranan yang lebih penting daripada membangun sebuah istana karena menggambarkan mengenai tempat kehadiran Allah di bumi. Meskipun pembangunan bait Allah ini tidak sehebat bait suci yang pertama tetapi kemegahannya akan melebihi daripada bait suci yang pertama (fasal 2:10) karena digunakan sebagai tempat untuk melayani Allah.
Tentang janji Allah terhadap diselesaikannya bait suci tersebut adalah mengenai berkat yang akan Allah berikan kepada orang-orang Yahudi, sedangkan mengenai janji damai sejahtera yang dijanjikan oleh Allah yang terdapat dalam nubuatan ini adalah akan digenapi melalui kedatangan Kristus.
Allah menginginkan kehidupan umat-Nya berpusat kepada-Nya. Karena pada zaman PL Bait Suci merupakan lambang kehadiran dan perkenan Allah, maka Allah memerintahkan pembangunan Bait Suci menjadi prioritas utama mereka. Dengan demikian Allah mengajarkan orang Yahudi, dan umat-Nya di segala zaman, bahwa Allah harus menjadi yang paling utama di atas segalanya dan dengan demikianlah Ia akan berkenan kepada mereka dan memberkati mereka.

B.     Penerapan
            Bagaimanakah kita dapat menarik pelajaran yang relevan untuk orang Kristen masa kini? Ada dua hal yang dapat ditarik pelajaran dari kitab Hagai ini berkenaan dengan pembangunan bait suci.  
  1. Pembangunan rumah Allah tidak hanya dimaksudkan untuk menyediakan pusat ibadat bagi agama Yahudi. Kitab Hagai memperlihatkan bahwa pembangunan itu dihubungkan dengan janji tentang Penebus yang akan datang. Pembangunan kembali Rumah Allah menujukkan bahwa Allah tidak melupakan keselamatan yang dijanjikan-Nya.
  2. Disamping pengharapan tentang Mesianis, yang paling penting sekali adalah agar orang Kristen mampu medudukkan Allah ditempat yang pertama di dalam hidupnya. Prinsip yang diuraikan oleh Allah ini sudah jelas. Bahkan Yesus pernah berkata dengan begitu jelas “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Orang Kristen seharusnya tidak egois dengan mengutamakan kepentingan sendiri.


















DAFTAR PUSTKA
, Tafsiran Alkitab Masa Kini 2, Ayub-Maleakhi. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2004.
C. Hassel Bullock, Kitab Nabi-Nabi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2002.
Dwi Maria, Diktat Mata Kuliah Tafsir PL III : Nabi-nabi – Hagai.
John Balchin, Intisari AlkitabPerjanjian Lama. Jakarta: Persekutuan pembaca Alkitab, 2000.
W.S. Lasor, Pengatar Perjanjian Lama 2. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.